Universitas Gadjah Mada (440 Dunia)
|
Universitas Gadja Mada |
Universitas
Gadjah Mada, disingkat UGM, merupakan universitas negeri tertua di Indonesia
yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 1949
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang
Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.
Kampus UGM yang terletak di Yogyakarta tersebut merupakan universitas pertama
yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Universitas Gadjah Mada Merupakan Universitas No. 1 di Indonesia.
Pada saat
didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang
memiliki 18 Fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program
Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program Studi untuk S-2,S-3, dan Spesialis.
Universitas Gadjah Mada berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian
besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa
jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada
dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Pembentukan
Ditilik
dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian
kembali dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang
ada di Yogyakarta, Klatendan Surakarta.
Nama
Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang
terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di
Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. Boediarto, Ir. Marsito,
Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran dan Dr. Soeharto.
Sejak 4
Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke
Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu
serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung
ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik
(STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para pengajarnya antara
lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat.
Lembaga
pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan
Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan
(berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September
1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang
kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.
Institut
Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten
dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam
pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor
Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai
dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.
Pada awal
Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi
Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik
calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan
Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono,
S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI
Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang
ikut menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.
Selanjutnya
pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta,
sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan
Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan
Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum
Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli
Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan
oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948.
Serangan
Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer
Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten
dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para
mahasiswa ikut berjuang.
Setelah
serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada
tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan
Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara
lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono,
Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet
Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di
wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir.
Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M.
Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah
tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia
meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya.
Tanggal 1
November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali
Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas
Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada
upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang
telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman
Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.
Tanggal 2
November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan
Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan
Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan. Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas
Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini
merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya
tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas
Menurut
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:
1.
Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan
Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
2.
Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian
Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan limu Hayat;
3.
Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;
4.
Fakultas Kedokteran Hewan;
5.
Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian
Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian
Tatanegara, Ekonomi dan Sosiologi;
6.
Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru
bagian Sastra.
Sebagai
Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang
sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri
dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku
Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.
Tahun
1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan bagian ekonomi sehingga
menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik HESP). Pada bulan September
1952 Fakultas Pertanian ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi
Fakultas Pertanian dan Kehutanan.
Sejak
September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi fakultas-fakultas baru,
antara lain:
•
Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran
dan Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi.
• Bagian
Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi
Fakultas Biologi.
•
Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik dipecah menjadi tiga fakultas,
yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik.
•
Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu:
Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakulas Filsafat.
• Tingkat
pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu Alam pada Bagian Sipil
Fakultas Teknik dijadikan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam.
•
Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian yaitu Bagian Pendidikan dan
Bagian Pendidikan Jasmani.
•
Fakultas Kedokteran Hewan diuubah namanya menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan
Peternakan.
Pada
tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan menjadi Fakultas
Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Pada
tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan
menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani. Fakultas ini diserahkan pada Departemen
Olah Raga pada tahun 1963 dan menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO).
Untuk
memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas, didirikan pula
Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan
Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1961 Fakultas Filsafat
dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan.
Sebagai
penggantinya tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk
melaksanakan tugas yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan
Fakultas Filsafat. Namun pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat
didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus
dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah
Agama.
Pada
tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas
Kehutanan, seksi teknologi dan seksi kultur teknik menjadi Fakultas Teknologi
Pertanian. Pada tahun itu pula Jurusan Geografi pada Fakultas Sastra dan
Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.
Jurusan
Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian pada tanggal 8
Januari 1965 menjadi
Pada
tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan yang merupakan
peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.
Semenjak
tahun 1983 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas Program Sarjana, dua
Fakulas Program Diploma (Fakultas Non Gelar Ekonomi dan Fakultas Non Gelar
Teknologi) dan satu Fakultas Pascasarjana (Magister dan Doktor). Awal tahun
1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas Pascasarjana diubah menjadi
Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar Ekonomi diintegrasikan ke
Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke Fakultas
Teknik.
Berikut
ini adalah fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di UGM. Jurusan
adalah level terendah dari struktur organisasi. Di bawah jurusan, terdapat
program-program studi dalam berbagai jenjang.
§ § Fakultas Ekonomika dan
Bisnis
§ § Jurusan Geografi dan Ilmu
Lingkungan
§ § Jurusan Kartografi dan
Penginderaan Jauh
§ § Jurusan Pembangunan
Wilayah
§ § Jurusan Sastra Asia Barat
§ § Jurusan Sastra Indonesia
§ § Jurusan Sastra Inggris
§ § Jurusan Sastra Jepang
§ § Jurusan Sastra Nusantara
§ § Jurusan Sastra Prancis
§ § Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik
§ § Jurusan Politik dan
Pemerintahan(sebelum tahun 2010 bernama Jurusan Ilmu Pemerintahan)
§ § Jurusan Hubungan
Internasional
§ § Jurusan Manajemen & Kebijakan
Publik (sebelum tahun 2010 bernama Jurusan Ilmu Administrasi Negara)
§ § Jurusan Pembangunan
Sosial & Kesejahteraan (sebelum tahun 2010 bernama Jurusan Sosiatri)
§ § Jurusan Pendidikan Dokter
§ § Jurusan Ilmu Keperawatan
§ § Jurusan Gizi Kesehatan
§ § Fakultas Kedokteran Gigi
§ § Fakultas Kedokteran Hewan
§ § Jurusan Manajemen Hutan
§ § Jurusan Budidaya Hutan
§ § Jurusan Teknologi Hasil
Hutan
§ § Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan
§ § Fakultas MIPA (Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam)
§ § Jurusan Ilmu Komputer dan
Elektronika
§ § Jurusan Budidaya Pertanian
§ § Jurusan Perlindungan
Tanaman
§ § Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian
§ § Jurusan Mikrobiologi
Pertanian
§ § Jurusan Nutrisi dan
Makanan Ternak
§ § Jurusan Produksi Ternak
§ § Jurusan Sosial Ekonomi
Peternakan
§ § Jurusan Teknologi Hasil
Ternak
§ § Jurusan Teknik Fisika
§ § Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Tata Kota
§ § Jurusan Teknik Elektro
dan Teknologi Informasi
§ § Jurusan Teknik Geologi
§ § Jurusan Teknik Geodesi
Geomatika
§ § Jurusan Teknik Nuklir
§ § Jurusan Teknik Industri
§ § Fakultas Teknologi
Pertanian
§ § Jurusan Teknologi Pangan
dan Hasil Pertanian
§ § Jurusan Teknik Pertanian
§ § Jurusan Teknologi
Industri Pertanian
§ § Komputer dan Sistem
Informasi
§ § Elektronika dan
Instrumentasi
§ § Sistem Informasi Geografi
dan Penginderaan Jauh